BAUBAU - Puluhan Warga Kelurahan Lamangga melakukan pemblokiran jalan dengan membakar Ban bekas ditengah perempatan pencucian motor Fadly Steam yang beralamat dijalan HOS cokrominoto, Kelurahan Lamangga Kecamatan Murhum, selasa (24/08/2021).
Pemblokiran tersebut dipicu akibat penganiayaan yang terjadi di lokasi itu beberapa waktu lalu.
Warga disekitar merasa tidak nyaman setelah kejadian itu dan menganggap lokasi pencucian ini menjadi titik terjadinya tindakan kriminal.
"Dipencucian inikan kita melihat selalu sudah dijaga spertinya mereka preman, maksudnya apa. Kenapa harus ada preman jadi kami yang berada disekitar ini merasa memang sudah tidak nyaman jangan sampai sewaktu-waktu kembali lagi terjadi pemarangan seperti waktu lalu, " ungkap salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Untuk itu warga meminta kepada pihak yang berwajib untuk segera menutup usaha pencucian tersebut.
"Tutup ini pencucian, kita tidak mau dilokasi ini selalu dijadikan lokasi kriminal, " teriak salah seorang warga.
Situasi sempat memanas disaat Kapolsek Murhum, Iptu Helga berusaha memadamkan api dari ban yang dibakar warga.
"Walaupun ini kejadian spontanitas warga tapi ini sudah mengganggu aktivitas pengguna jalan lainnya, ini juga sudah membuat kerumunan apalagi ini dimasa pandemi, " ucapnya.
Helga menyampaikan jika pihaknya selama ini sudah melakukan patroli disetiap lokasi yang dianggap menjadi titik-titik terjadinya tindak kriminal.
"Ini menjadi tugas saya, selama ini saya dan anggota sering patroli untuk memberikan kenyamanan dan untuk meminimalisir tindakan kriminal yang dilakukan orang-orang tidak bertanggungjawab, " tambahnya.
Untuk itu pihaknya menghimbau kepada para warga untuk mengajukan keberatan dipihak berwajib dalam hal ini Dinas Periizinan.
"Kalau warga tidak nyaman dengan keberadaan pencucian ini maka silakan ajukan keberatan dipihak perizinan untuk segera ditindak lanjuti, kami juga akan menyampaikan point-point penting persolanan kamtibmas disekitar ini yang akan menjadi pertimbangan pihak perizinan, " tutupnya. (Harianto)